Probolinggo – Haloprobolinggo.com | Nama seorang komisioner Bawaslu Kabupaten Probolinggo tengah ramai diperbincangkan setelah mencuat dugaan dirinya kerap berkaraoke di tempat hiburan malam dan menunda pembayaran terhadap layanan yang digunakan. Dugaan tersebut muncul dari keluhan salah satu karyawan tempat hiburan yang merasa dirugikan.
Dalam laporan yang sebelumnya dilansir Serikat News, disebutkan bahwa oknum tersebut tercatat sebagai pelanggan tetap di salah satu tempat karaoke di Kota Probolinggo. Namun, ia disebut-sebut sering membayar secara terlambat, bahkan meninggalkan utang untuk jasa hiburan dan konsumsi.
“Sering datang ke sini, Mas. Tapi sering juga bayarnya lama. Bisa seminggu lebih baru lunas,” ujar seorang karyawan yang enggan disebutkan namanya, Jumat (27/6/2025).
Respons masyarakat pun bermunculan. Tokoh masyarakat Probolinggo, Gus M. Toyyib Alghoffar, menyayangkan perilaku yang mencederai citra penyelenggara pemilu.
“Kalau benar itu terjadi, tentu tidak patut dicontoh. Komisioner seharusnya menjaga etika, karena mereka mengemban amanah publik,” katanya.
Sementara itu, Ketua LSM LIRA Kabupaten Probolinggo, Salamul Huda, menyatakan akan mendalami dugaan tersebut. Ia menyebut akan mengusut apakah ada potensi penyalahgunaan dana hibah atau anggaran publik.
“Kami akan selidiki lebih lanjut. Jika terbukti ada penyimpangan anggaran, kami tidak akan segan membawa ke ranah hukum,” tegasnya.
Menanggapi isu ini, Ketua Bawaslu Kabupaten Probolinggo, Yongki Hendrianto, memberikan klarifikasi singkat saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp
“Itu tidak sesuai dengan apa yang diberitakan,” tulisnya.
Saat diminta penjelasan lebih rinci soal bagian mana yang dianggap tidak sesuai, Yongki hanya menegaskan:
“Tidak sesuai saja,” tandasnya.
