Probolinggo– Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Probolinggo menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Dinas Kesehatan terus berupaya mempercepat penanggulangannya, salah satunya melalui program vaksinasi DBD yang diawali di wilayah Puskesmas Paiton.
Program vaksinasi DBD resmi dimulai di Kabupaten Probolinggo pada Minggu (14/9) dengan acara peluncuran di Aula Perumahan PT PLN Nusantara Power UP Paiton. Kabupaten Probolinggo menjadi daerah pertama di Pulau Jawa yang melaksanakan vaksinasi DBD ini.
Vaksinasi tersebut menargetkan 1.120 anak di wilayah kerja Puskesmas Paiton, yang merupakan siswa SD kelas III dan IV. Vaksin akan diberikan dua kali dengan interval tiga bulan, yaitu pada bulan September dan Desember 2024.
Inisiatif vaksinasi ini muncul karena tingginya angka kasus DBD di Kabupaten Probolinggo. Hingga Agustus 2024, tercatat ada 2.309 kasus, meningkat 300 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo, dr. Hariawan Dwi Tamtomo, M.MKes, menjelaskan bahwa pada tahun 2022 terdapat 294 kasus DBD, yang meningkat menjadi 741 kasus pada 2023. Tahun 2024, hingga Agustus, telah tercatat 2.309 kasus.
Kecamatan Paiton menjadi wilayah dengan kasus tertinggi, yakni 276 kasus, disusul Kecamatan Kraksaan dengan 203 kasus, Kecamatan Besuk dengan 137 kasus, dan Kecamatan Maron dengan 131 kasus. Tercatat pula angka kematian akibat DBD: 13 orang pada 2022, 22 orang pada 2023, dan 24 kasus kematian hingga 13 September 2024.
Pemerintah Kabupaten Probolinggo terus berupaya menekan angka kasus DBD dengan mengeluarkan Peraturan Bupati, instruksi, serta surat edaran untuk pengendalian DBD. Dinas Kesehatan juga melibatkan kader kesehatan dan masyarakat dalam program "satu rumah satu jumantik," serta menggerakkan Gerakan Bersama Tebas Jentik (Gema Tjantik) yang dilaksanakan di seluruh wilayah Kabupaten Probolinggo.
Pj Bupati Probolinggo, Ugas Irwanto, S.Sos., M.Si., menekankan bahwa meskipun vaksinasi DBD dilakukan, pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan metode 3M Plus tetap harus dilaksanakan untuk memaksimalkan pengendalian DBD. Ia mendorong masyarakat untuk tetap aktif dalam PSN di lingkungan tempat tinggal dan kerja.
Acara peluncuran vaksinasi DBD dihadiri oleh berbagai tokoh, termasuk Forkopimda, kepala puskesmas, camat se-Kabupaten Probolinggo, serta perwakilan dari Kemenkes RI dan Bio Farma.
Sumber: Radarbromo.