Kraksaan, HaloProbolinggo.com – Isu seputar pengelolaan inventaris milik GP Ansor Cabang Kraksaan kembali mencuat setelah sejumlah pengurus di tingkat kecamatan (PAC) menyuarakan keresahan mereka dalam forum komunikasi internal. Berbagai pertanyaan bermunculan terkait kejelasan keberadaan dan pengelolaan aset organisasi, seperti kendaraan operasional dan perlengkapan kegiatan yang dinilai tidak terurus dengan baik. Salah satu pengurus yang turut menyampaikan pendapatnya adalah Ketua PAC Ansor Gending, Muhlisun, yang dalam diskusi grup internal mempertanyakan status sepeda listrik "Gesits" yang sebelumnya tercatat sebagai inventaris organisasi. “Kami ingin tahu ke mana arah pengelolaan inventaris ini. Sepeda Gesits itu dulu diserahkan untuk menunjang kegiatan cabang, tapi sampai sekarang keberadaannya tidak jelas,” ujarnya. Suara serupa juga datang dari Ketua PAC Ansor Maron dan Banyuanyar. Mereka menyoroti tidak adanya laporan terbuka mengenai kondisi inventaris selama masa kepengurusan yang berjalan sejak 2021. “Inventaris itu bukan hanya milik pribadi, tapi tanggung jawab kelembagaan. Jika tidak jelas pengelolaannya, akan sulit menjaga kepercayaan kader di bawah,” ungkap Ipin, Ketua PAC Banyuanyar. Inventaris organisasi GP Ansor umumnya mencakup perlengkapan kegiatan, kendaraan dinas, perangkat administrasi, hingga barang hibah dari mitra eksternal. Namun, berdasarkan penelusuran internal, beberapa item tersebut tidak pernah tercatat dalam laporan evaluasi atau kegiatan resmi. Sejumlah pengurus PAC menilai, minimnya kegiatan dan laporan keuangan di tingkat cabang turut memperbesar kecurigaan terhadap kondisi aset. “Kami ingin semua dipertanggungjawabkan, apalagi masa kepengurusan tinggal setahun lagi. Ini soal tanggung jawab struktural dan transparansi organisasi,” tambah salah satu pengurus yang meminta identitasnya dirahasiakan. Hingga berita ini ditulis, Ketua Cabang GP Ansor Kraksaan belum memberikan keterangan resmi terkait isu inventaris tersebut. Tim redaksi Halo Probolinggo telah mengirimkan permintaan konfirmasi melalui pesan tertulis dan saluran komunikasi pribadi, namun belum mendapat respons. Di sisi lain, beberapa mantan pengurus cabang menyatakan dukungannya terhadap langkah evaluatif yang dilakukan oleh PAC. Mereka menilai bahwa diskusi terbuka mengenai inventaris adalah bagian dari upaya menyelamatkan marwah organisasi. “Jangan sampai GP Ansor kehilangan kepercayaan hanya karena pengelolaan internal yang tertutup. Ini organisasi kader, bukan milik pribadi,” tegas salah satu eks pengurus. ๐ฃ️ Redaksi Halo Probolinggo membuka ruang hak jawab kepada semua pihak yang disebutkan dalam pemberitaan ini. Bagi pihak-pihak terkait yang ingin memberikan klarifikasi, dapat menghubungi kami melalui redaksi@haloprobolinggo.com. ๐งพ Catatan Redaksi Berita ini disusun berdasarkan verifikasi dari berbagai sumber internal yang aktif di struktur PAC GP Ansor Kraksaan. Redaksi menjunjung tinggi prinsip keberimbangan dan integritas jurnalistik sebagaimana diatur dalam UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers dan Kode Etik Jurnalistik Dewan Pers. Isu inventaris diposisikan sebagai ruang pembenahan struktural, bukan serangan personal.