×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Heboh! Dugaan Penyimpangan Dana Desa dan Bantuan Pertanian di Kraksaan: Anak Kades Diduga Pegang Banyak Jabatan, Bibit Bawang Dijual?

Tuesday, August 5, 2025 | August 05, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-08-05T07:20:11Z

Kraksaan – HaloProbolinggo

Dugaan penyimpangan pengelolaan dana desa dan bantuan pertanian mengemuka di salah satu desa di Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo. Sejumlah warga melaporkan adanya ketidakwajaran dalam distribusi bantuan dan penggunaan anggaran yang melibatkan oknum dengan hubungan dekat dengan kepala desa.

Oknum berinisial I.M., yang disebut-sebut sebagai anak dari Kepala Desa berinisial H.M.H., diketahui menjabat sebagai staf desa, Ketua Karang Taruna, dan Ketua kelompok tani setempat. Namun menurut informasi dari warga, I.M. diduga tidak pernah aktif berkantor, meskipun tercatat sebagai penerima gaji dari anggaran desa.


Kecurigaan bertambah setelah kelompok tani yang dipimpinnya menerima bantuan bibit bawang merah sebanyak 2 ton dari Dinas Pertanian pada Mei 2025. Bibit bantuan itu diduga tidak digunakan untuk kegiatan pertanian, melainkan dijual.

Tak hanya itu, sekitar 1,5 ton bibit bawang lainnya diduga digunakan untuk program ketahanan pangan desa, yang dibiayai dari Dana Desa sebesar 20%. Namun dalam laporan pertanggungjawaban (SPJ), bibit tersebut tercatat sebagai pengadaan milik BUMDes, bukan sebagai bantuan dari pemerintah.

Jika benar, maka dugaan tersebut dapat mengarah pada praktik manipulasi pelaporan anggaran dan penyalahgunaan wewenang dalam pengelolaan dana publik desa.

Tim redaksi HaloProbolinggo telah berupaya menghubungi pihak pemerintah desa untuk mendapatkan klarifikasi. Namun hingga berita ini ditayangkan, pihak desa belum memberikan jawaban atau tanggapan resmi.

Salah satu aktivis pemantau kebijakan publik di Probolinggo menyatakan bahwa kasus semacam ini harus diselidiki secara serius. “Jangan sampai bantuan pertanian yang seharusnya dinikmati petani, malah dijadikan alat bisnis pribadi atau laporan fiktif,” ujarnya kepada HaloProbolinggo.

Warga berharap pemerintah kabupaten dan aparat penegak hukum turun tangan untuk menyelidiki dan menindaklanjuti dugaan ini secara transparan dan adil.

×
Berita Terbaru Update